Monday, October 12, 2009

Logic and Philosophy of Science Assignment (Pikiran Manusia yang Tak Tertundukkan)

BAB I

PENDAHULUAN

Manusia dikarunia akal dan pikiran dari Yang Maha Kuasa ,dan itu adalah suatu hal yang sangat membedakan manusia dengan mahluk-mahluk ciptan Tuhan lainnya.Dengan kemampuan ini manusia bisa mempertahankan kehidupannya dari gejolak perkembangan zaman. Semua mahluk hidup terus mengalami perubahan, begitu juga manusia mereka juga berubah dari sudut pemikiran. Mereka akan selalu berpikir untuk terus berkembang,selalu membuat inovasi dengan menyesuaikan zaman.

Dari semua ini juga akan ada hambatan-hambatan dari dalam diri maupun hambatan-hambatn dari luar yang berusaha membatasi masuknya ilmu pengetahuan. Dengan banyaknya manusia yang masih sadar akan pentingnya ilmu pengetahuan semua itu tidak akan menjadi suatu penghalang dunia untuk berkembang.Tiap individu pasti memiliki sifat pemalas dan sifat-sifat yang menghambat lainnya tapi asalkan adanya kemauan untuk memperkaya khazanah pemikiran mereka hal-hal tersebut adalah suatu masalah diri yang dapat kita hadapi.

Dari zaman dulu sampai sekarang selalu ada manusia yang memahami akan pentingnya pengetahuan itu. Maka mereka yang berpendidikan juga tidak tinggal diam menyaksikan kebodohan menjelajahi dunia tapi mereka juga merasa harus bertanggung jawab untuk membrantas kebodohan dan ketidak tahuan demi mengharapkan kemjuan dari peradaban manusia kearah yang lebih baik.

Dari sini saya mengangkat essay Gilbert Higert sebagai tema yang akan saya paparkan yang berjudul “Pikiran Manusia yang Tak Tertundukkan”. Dengan mengembangkan hakekat dalam berpikir, juga segala hambatan-hambatan yang membatasi pemikiran-pemikiran manusia yang mempengaruhi adanya perkembangan zaman , serta beberapa contoh orang yang berusaha membantu masyarakat dalam mengembangkan pengetahuan dalam juru penyembuh jiwa. Karena sebagaimana berkembangnya manusia pun tidak akan pernah menghentikan datangany ilmu pengetahuan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 HAKEKAT DALAM BERPIKIR
Manusia adalah Homo Sapiens atau bisa kita sebut juga sebagai manusia Si Pemikir.Walaupun otak manusia bekerja seperti jantung kita yang tak berhenti berdenyut dari pagi, siang dan malam, dari kecil sampai tua tapi tidak setiap saat kita menggunakan akal dan pemikiran kita untuk lebih mengembangkan diri, meningkatkan segala potensi diri untuk bersaing melawan kebodohan dan ketidak tahuan. Pada dasarnya sebagian besar individual manusia dikuasai oleh sifat malasnya,juga yang selalu ingin bersenang-senang tanpa berusaha ,yang juga sifat ini dapat menghambat kinerja mereka untuk terus berekspresi dan berkarya. Padahal justru dengan belajar dan berusaha kita akan memperkaya khazanah pikiran kita agar tidak tertinggal di alam kebodohan, dan menikmati hasilnya dengan kesuksean yang kita dapat dari hasil kerja keras dan susah payah yang kita lalui.
Auguste Rodin (1840 -1917) memahatkan sebuah patung Homo Sapiens yang termahsyur, patung itu diberi judul ‘manusia yang berpikir’. Pahatan patung tersebut berbentuk seorang lelaki paruh baya yang duduk tertunduk ke bawah sambil berpikir, memegang dagu dengan tangan kanannya. Dari sini kita dapat melihat sebuah simbol yang menggambarkan bahwa setiap manusia akan senantiasa berpikir, belajar dan mempelajari satu sama lain.
Berpikir bisa berarti memperhatikan sekian banyak segi, membanding-bandingkannya dan menganalisnya melalui pendirian-pendirian yang berbeda dan hal ini dapat dikatakan sebagai salah satu kegiatan bernalar. Meski ada seseorang yang mempercayai tentang sesuatu hal, namun perlu di tekankan bahwa kepercayaan berbeda dengan pengetahuan. Dengan pengetahuan yang senantiasa selalu dikembangkan, akan banyak datangnya sebuah kemajuan dari segi manapun,baik dari segi teknologi maupun kebudayaan. Misalnya pada zaman dahulu peralatan-peralatan yang rumah tangga dibuat adalah tak lebih dari sebongkah batu yang beberapa sudutnya dipotong agar cocok dengan tangan. Lewat abad demi abad, batu yang lebih baik pun dipilih, dan tidak hanya dipotong tapi juga dilicinkan, ditajamkan dan juga dihaluskan agar menjadi lebih efisien terlihat lebih Indah. Dan juga pada zaman dahulu manusia bertahan hidup dengan cara yang beraneka ragam dan bebas. Seiring berjalannya waktu hal ini pun berubah dengan adanya pengetahuan-pengetahuan, yang membawa manusia ke peradaban yang lebih baik. Disini manusia mulai mengenal adanya norma dan aturan yang berlaku. Ini semua diciptakan untuk memperbaiki budaya mereka agar membuat hidup mereka menjadi lebih baik.

2.2 .HAMBATAN
Seperti yang kita tau, pada umunya manusia dewasa menggunakan hampir dari seluruh otot-otot di dalam tubuhnya ketika sedang beraktivitas, tetapi sebgian dari mereka justru mengabaikan kurang lebih dua pertiga dari kemapuan otaknya ketika sedang berkegiatan. Umumnya faktor dari ke- ‘malas’an itu lah yang menyebabkan manusia kurang me-maksimalkan kemampuan otaknya untuk berpikir.
Ada beberapa hal yang menyebabkan adanya hambatan dalam pengembangan dari pemikiran-pemikiran dewasa ini, yang akan saya paparkan antara lain : kemiskinan, kesalahan, dan hambatan yang disengaja.
Kemiskinan. Salah satu faktor ini termasuk faktor yang paling berpengaruh dan juga masih melanda sebagian besar negara-negara di dunia dari dulu sampai sekarang. Banyak dari mereka yang sudah cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya masing-masing, apalagi untuk bersekolah bahkan untuk membeli buku sekalipun. Padahal pendidikan tergantung pada unsur-unsur ini. Hal ini cukup mencemaskan karena apabila kita biarkan hal ini terus mungin bumi pun akan dipenuhi mereka yang buta huruf.
Kesalahan.Sangat disayangkan apabila banyak pemikiran-pemikiran yang cemerlang disia-siakan,dihambat atau mendapat pengarahan yang salah yang disebabkan oleh sistem pendidikan.Ada tiga kesalahan yang menyebabkan lemahnya pendidikan masa kini:
Pertama adalah gagasan yang keliru bahwa sekolah diadakan terutama untuk melatih anak untuk mampu bergaul, “berintegrasi dengan kelompoknya”, memperlengkapi mereka dengan ketrampilan kehidupan sosial”. Sebenarnya ini hanyalah salah satu tujuan dari kegiatan pendidikan. Padahal tujuan yang terpenting dalam pendidikan adalah melatih pemikiran individu seintintensif mungkin dan mendorong kearah pemikiran yang beraneka ragam, karena kehidupan kita ketika dewasa sangat lebih bersifat pribadi maka dengan pemikiranyang terlatih yang dapat membuat kita bertahan.
Kesalahan kedua terletak pada kepercayaan bahwa proses pendidikan terhenti sama sekali ketika dewasa. Banyak sekali para lulusan muda yang mengabaikan kemampuan dan pengetahuan mereka juga malas untuk membuka diri dari wawasan perkembangan terkini.
Kesalahan ketiga terletak pada suatu gambaran yang salah bahwa proses belajar harus memperlihatkan hasil yang segera, yang membawa keuntungan dan membawa kita kearah keberhasilan. Padahal segala materi pendidikan tidak langsung mengarah ke tingkat atau jabatan tertentu melainkan bagaiman seseorang itu mampu menguasai dan mengembangkan materi sehingga dengan sendirinya keuntungan ,posisi atau jabatan yang diinginkan dapat diraih.
Hambatan yang disengaja Sering sekali pendidikan ditutup-tutupi bahkan oleh golongan tertentu pendidikan itu dicanangkan untuk di musnahkan atau sedemikian dibatasinya sehingga menjadi sangat rahasia. Hal ini terjadi bukan karena kekeliruan yang fakta yang dipaparkan melainkan apabila diketahui orang luas dapat menyebabkan bahaya bagi golongan, organisasi politik , organisasi agama atau organisasi social tertentu.Seperti ketika Galileo melakukan penelaahan berdasarkan teori Copernicus yang mengatakan bumi bukanlah pusat dari jagat raya melainkan hanyalah planet kecil yang ikut mengitari matahari, ia lalu dipenjarakan ,diancam dengan siksaan dan dikutuk untuk menarik kemabali pernyataannya.

2.3. JURU PENYEMBUH JIWA
Dari zaman dahulu kebodohan memang sudah tersebar pada umat manusia di dunia. Banyak dari mereka hanya memikirkan kesenangan-kesenangan sesaat yang hanya bersifat duniawi dan ragawi. Mereka juga senang menindas dan menjajah hanya memikirkan kekuasaan. Namun ada minoritas yang kebudayaan nya dipenuhi dengan akal pikiran dan pengetahuan. Budaya ini dipelopori oleh bangsa Yunani pada zaman dahulu. Mereka justru yakin kesenangan yang sebenarnya berasal dari kekayaan ilmiu pengetahuan dan khzanah pemikiran mereka. Untuk menolong orang lain agar berpikir maka mereka mengubah sajak ,menulos buku, dan ahli pidato pun banyak yang tampil di mimbar. Beberapa contoh juru penyembuh jiwa pada masa itu antara lain : Homerus, Aeschylus, Aristophanes, Thucydides, Plato, Aristoteles dan masih banyak lag lainnya.
Orang-orang tersebut juga bisa kita anggap sebagai guru sesamanya yang membantu kita untuk terus mengembangkan pendidikan agar kita terhindar dari masa kehelapan atau zaman kebodohan. Guru-guru ini juga yang pertama kali mengumandangkan cita-cita yang mulia tentang hakekat persaudaraan umat manusia. Untungnya sampai saat ini masih banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan. Bagi mereka yang berilmu senantiasa membagi pengetahuan mereka kepada masyarakat agar membantu meningkatkan mutu pendidikan masyarakat. Mka dengan ini manusia dapat terus melestarikan kehidupannya

KESIMPULAN

Dari pembahasan saya diatas bisa kita lihat bahwa manusia akan selalu menggunakan dan mengembangkan akal dan pikirannya untuk dapat bertahan hidup. Hakekat dari berpikir sendiri adalah memperhatikan sekian banyak segi, membanding-bandingkannya dan menganalisnya melalui pendirian-pendirian yang berbeda dan ini termasuk salah satu kegiatan bernalar.
Segala sesuatu pasti ada resikonya, segala tindakan pasti ada hambatan tapi sebenaranya semua itu bukanlah sesuatu yang dapat menghalangi kita untuk melakukan pendidikan atau berkarya sekalipun, asalkan kita memang mau bersungguh-bersungguh belajar dan bersedia untuk berkorban. Suatu masyarakat dapat meningkatkan taraf hidupnya hanya dalam jangka 50 tahun dengan suatu usaha bersama, atau tetap mempertahankankan taraf hidup itu selama berabad-abad, karena tak mampu menembus berbagai rintangan. Semua itu adalah pilihan untuk menentukan bagaimana nasib kita sendiri selanjutnya dan hal ini sangat bergantung pada kemauan dan usaha kita.
Adanya perkembangan paradaban juga membawa suatu dampak, dimana manusia jadi haus akan kekuasaan dan menekan kaum-kaum tertentu demi kepentingan golongan dengan alasan politik, agama, maupun sosial. Dengan ini banyak dari mereka yang mencanangkan bahwa sekumpulan pengetahuan tertentu harus di musnahkan, atau sedemikian dibatasi sehingga menjadi sangat rahasia karena bila tersebar luas dapat membahayakan bagi golongan atau organisasi mereka itu sendiri. Sudah banyak yang tejadi pemaksaan untuk penghapusan suatu fakta atau pengetahuan tapi sejarah umat manusia menunjukan bahwa akhirnya pemikiran akan selalu menang terhadap mereka yang membatasi atau menghapuskannya. Berulang kali usaha itu gagal. Kemudian usaha ini akan terulang lagi, mungkin hal ini sedang dilakukan sekarang, namun sekali lagi usaha itu akan menemui kegagalan.
Hal-hal yang telah saya paparkan dari essay Gilbert Highert di atas juga membuat saya yakin dan menyetujui bahwa tidak akan ada yang dapat menghalangi jalannya pikiran manusia, tidak ada yang dapat menghalangi masuknya fakta-fakta pengetahuan kedunia ini karena sampai kapanpun manusia akan selalu mempertahanka pemikiran-pemikirannya dan ilmu pengetahuan tidak akan pernah berhenti sampai bumi ini mati.

No comments:

Post a Comment